Mangkuk ayam jago adalah properti populer dalam drama dan film Hong Kong, terutama karakter minor yang diperankan oleh Stephen Chow, baik itu "The Secret Agent" atau karya tahun 1990-an seperti "The Gambler", "Fighting Back to School" dan " Dewa Masakan" Mangkuk ayam dapat dilihat di semuanya. Ini sangat diperlukan di rumah-rumah sipil dan warung makan. Karena mangkuk ayam mewakili identitas masyarakat umum, mie pangsit dan mie gerobak awal Hong Kong juga disajikan dalam mangkuk ayam, sekarang "jarang dibeli", tetapi perasaan nostalgia ini tidak dapat digantikan. Jadi tahukah Anda sejarah di balik Rooster Bowl? Ternyata mangkok ayam jago juga menjadi salah satu barang wajib yang ada di setiap rumah tangga di Indonesia? Biarkan Claire mengungkapkan semuanya untuk Anda!


Dalam masyarakat agraris, masyarakat bekerja saat matahari terbit dan beristirahat saat matahari terbenam. Ayam berkokok untuk mengingatkan petani agar bangun pagi dan bekerja keras. Mangkuk ayam mempunyai makna simbolik khusus dalam masyarakat agraris. Oleh karena itu, mangkuk ayam disebut juga “mangkuk awal”, melambangkan kerja keras masyarakat dalam masyarakat agraris yang menukarkan kebutuhan pokok kehidupan. Mangkuk ayam biasanya dicat dengan desain seperti bunga peony atau pisang raja, melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Sebagaimana masyarakat Tiongkok mengharapkan kehidupan yang bahagia, maka sebagian besar kebutuhan sehari-hari mempunyai totem yang membawa keberuntungan dan angan-angan.

Pengaruh Rooster Bowl tidak terbatas pada Hong Kong dan Guangdong. Pada abad ke-19, gelombang imigrasi "Nanyang" menyebarkan budaya mangkuk ayam ke Asia Tenggara, khususnya Singapura, Malaysia, dan Thailand memulai produksi lokal, membuat mangkuk ayam berkembang pesat. Diantaranya, di Indonesia, banyak pedagang kaki lima yang masih menggunakan "mangkuk ayam" (mangkok ayam jago) untuk menjual mie ayam, makanan khas masyarakat Indonesia. Bagian luar mangkuk dicat dengan pola ayam jantan dan bunga yang identik. Banyak pedagang pinggir jalan yang masih menggunakan mangkok ini untuk berjualan mie ayam. Baik orang Tionghoa maupun penduduk lokal sangat menyukai peralatan makan istimewa ini, orang Indonesia percaya bahwa selama menggunakan mangkuk ayam, rasa makanannya akan semakin enak.



Tak hanya mangkok ayam jago, masyarakat Indonesia juga berkreasi dengan mencetak pola ayam jago di berbagai peralatan makan. Gunakan Rooster Cup untuk membuat kopi dan meminum kopi, gunakan Rooster Plate untuk menaruh kue dan roti, dan gunakan Rooster Bowl transparan untuk menyajikannya dengan es kacang merah. Mungkin agak janggal bagi masyarakat Hong Kong, namun inilah keseharian masyarakat Indonesia.

Jangan remehkan kepopuleran ayam jago di Indonesia. Ternyata di Indonesia, perusahaan PT Lucky Indah Keramik memiliki hak paten atas merek perkakas ayam jago tersebut.Pada tahun 2017, mereka menerbitkan pernyataan di surat kabar yang menyatakan bahwa mereka adalah satu-satunya produsen yang berhak memproduksi peralatan ayam jago di Indonesia dan tidak akan melakukannya. mentolerir plagiarisme oleh orang lain.



Selain peralatan makan ayam jago, tidak sulit untuk menemukan produk-produk Cap Ayam di Indonesia, seperti minyak pohon putih merek ayam jago (Minyak Kayu Putih Cap Ayam), nasi wangi merek ayam jago (Beras Cap Ayam Jago), dll, dan Negara tetangga Singapura juga memproduksi berbagai kaleng dengan merek Rooster (Ayam Brand). Terlihat lambang ayam jago sangat populer di kalangan masyarakat dan memiliki makna yang besar di benak setiap orang, saya yakin inilah pesona dari ayam jago.